Selasa, 07 September 2021

LETS TALK ABOUT OVERTHINKING




Overthinking adalah istilah untuk perilaku memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Hal ini bisa dipicu oleh adanya kekhawatiran akan suatu hal, mulai dari masalah sepele dalam kehidupan sehari-hari, masalah besar, hingga trauma di masa lalu, yang membuat kamu tidak bisa berhenti memikirkannya.


Overthinking bisa terjadi pada siapa aja. Namun, menurut sebuah penelitian, wanita lebih sering melakukan overthinking daripada laki-laki. Tingginya angka overthinking pada wanita terjadi karena berbagai sebab, mulai dari faktor biologis hingga sosial budaya.


Dalam sebuah penelitian lain, orang-orang yang overthinking merasa kebiasaan tersebut merupakan sebuah sikap berhati-hati sebelum mengambil keputusan dan lebih membantu mereka memahami situasi dari berbagai sudut pandang. Padahal, kebiasan ini tidak baik dan sering kali memberikan dampak buruk bagi kesehatan.


Berikut dampak-dampak overthinking

1. Menghambat aktivitas sehari-hari
Selain membuang-buang waktu, memikirkan sesuatu secara berulang-ulang membuat energi jadi ikut terkuras dan tubuh terasa lelah. Tidak jarang overthinking juga membuat kamu insomnia atau terbangun di malam hari karena anxiety dreams, akibat terus memikirkan kekhawatiran yang kamu rasakan. Nah, rasa lelah dan waktu tidur yang tidak teratur ini tentu bisa menghambat kamu untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

2. Menurunkan performa kerja
Tidak hanya menghambat aktivitasmu saja, kebiasaan ini juga dapat menurunkan performa kerjamu, lho. Overthinking akan membuatmu menjadi sulit untuk berkonsentrasi, tidak fokus dalam memecahkan masalah, bahkan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.

Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan kepada para atlet. Dalam penelitian ini, atlet yang memiliki kebiasan overthinking cenderung mengalami penurunan performa saat tampil jika dibandingkan dengan yang tidak overthinking, meskipun sebenarnya ia lebih terlatih.

3. Membuat emosi jadi tidak terkontrol
Alih-alih mendapatkan solusi terbaik, kebiasaan overthinking justru bisa membuatmu kesulitan untuk mengontrol emosi. Kamu akan cenderung tidak mampu mengendalikan amarah, mudah panik, insecure, bahkan memiliki pemikiran dan perilaku yang aneh.

Sebuah penelitian menyatakan bahwa overthinking dapat menyebabkan tekanan emosi yang berlebihan hingga mendorong seseorang untuk melampiaskan emosi dengan cara yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tidak sehat dan minuman beralkohol.

Di lain kasus, overthinking juga bisa menyebabkan seseorang ingin mengurung diri dan mengurangi interaksi sosial dengan orang lain. Jika ini terus terjadi, risiko terjadinya depresi akan meningkat.

4. Mengalami gangguan kesehatan
Selain berdampak pada kesehatan mental, overthinking juga berpengaruh pada kesehatan fisik. Kebiasaan ini bisa menyebabkan kamu mengalami sakit kepala, demam, nyeri dada, jantung berdebar, sesak napas, hingga tekanan darah tinggi. Bahkan pada kasus yang lebih parah, overthinking bisa meningkatkan risiko terkena diabetes, stroke, dan serangan jantung.


5 cara tangani overthinking

1. Berhenti Melamun

Overthinking bisa menjadi kebiasaan yang tidak kamu sadari, contohnya saja saat tiba-tiba kamu melamun.

Mulailah untuk memperhatikan cara berpikir kamu dan menyadari bahwa pikiran kamu kosong ketika melamun, sehingga kamu bisa cepat sadar dan tidak larut untuk memikirkan sesuatu secara berlebih.

Selain melamun, mengulang sebuah kejadian di dalam pikiran juga bisa menyeret kamu ke dalam overthinking. Saat hal itu terjadi, kamu akan mengkhawatirkan sesuatu. Itu tandanya pikiran kamu sedang tidak produktif.

2. Fokus pada Solusi

Selalu arahkan pikiran kamu ke "jalan keluar", sehingga masalah bisa dipecahkan dengan tepat dan segera mungkin. Jika kamu merasa masalah tersebut bisa dikendalikan, maka langkah berikutnya adalah kamu harus bisa mencegahnya terulang kembali.

Beranikan diri kamu untuk mengambil beberapa opsi, berjaga-jaga apabila solusi pertama tak berjalan sesuai rencana. kamu masih punya planning kedua dan ketiga.

Fokuslah pada hal-hal yang dapat kamu kontrol, seperti sikap dan usaha kamu. Jika menyangkut sesuatu yang tidak dapat kamu kontrol, seperti bencana alam, pikirkan strategi yang dapat kamu gunakan untuk mengatasinya.

3. Tantang Pikiran Anda

Manusia umumnya mudah terbawa pikiran negatif. Jadi sebelum kamu menyimpulkan bahwa melewatkan satu deadine atau tenggat waktu pekerjaan kantor bisa membuat kamu dipecat, maka di situlah kamu sedang dikuasai oleh overthinking. Ingat juga bahwa emosi bisa mengganggu kemampuan kamu untuk melihat situasi secara obyektif.

4. Refleksikan Pikiran

Memendam masalah terlalu lama bisa membuat kamu menjadi pribadi yang tidak produktif, namun problematika ini bisa dibantu dengan cara melakukan refleksi singkat.

Luangkan waktu 20 menit untuk "me time" dalam jadwal harian kamu. Selama periode itu, biarkan diri kamu larut dalam renungan atau memikirkan apa pun yang kamu inginkan. Bila telah usai, pindahlah ke tempat lain dan lakukan hal yang membuat hati kamu senang.

5. Pelajari Keterampilan Menguasai Pikiran

Apabila kamu terampil untuk menguasai pikiran kamu sendiri, maka kamu bisa memberika perhatian terhadap apa yang kamu lakukan sekarang dan lebih fokus pada apa yang kamu kerjakan.

Sama seperti keterampilan lainnya, menguasai pikiran membutuhkan latihan dan seiring berjalannya waktu, hal itu bisa membantu mengatasi overthinking.
Memikirkan sesuatu secara berlebihan bukanlah hal yang baik untuk dilakukan. Selain membuan-buang buah waktu, overthinking juga berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik. Oleh karena itu, yuk, cobalah untuk berhenti dari kebiasaan overthinking.


Note: 

Berilah batasan waktu sampai kapan kamu harus berhenti memikirkan sesuatu dan segeralah mengambil keputusan. Sebaiknya tulis sesuatu yang ada dipikiran kamu dalam secarik kertas untuk membantu meringankan beban pikiranmu. Jika dirasa masih sulit, kamu bisa mengalihkan pikiran terlebih dahulu dengan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat, misalnya menonton film, membaca buku, mendengarkan lagu, atau berolahraga.
Ingat, merenungkan sesuatu terlalu lama tidak akan menyelesaikan masalah. Lebih baik perbanyak bersyukur dan belajar dari kesalahan agar tidak mengulangnya di masa mendatang.



Thankyou sudah membaca


Cheers 

Intan M M 

Senin, 27 April 2020

SLEEP PARALYSIS (KELUMPUHAN TIDUR / KETINDIHAN SAAT TIDUR)

Halo, selamat hari senin bagaimana kabarnya ? sehat selalu ya πŸ’—πŸ˜€πŸ˜€


Oke aku mau ngebahas tentang kelumpuhan saat tertidur, Pernah ngga sih kamu merasa seluruh tubuhmu lumpuh saat hendak tidur atau terbangun dari tidur? Atau, pernahkah merasa dada kamu begitu sesak saat tertidur? Jika iya, kamu mungkin sedang mengalami yang biasanya disebut orang orang sebagai'ketindihan', atau yang dalam bahasa medisnya disebut kelumpuhan tidur alias sleep paralysis. 😌😌





Aku inget banget aku pertama kali mengalamin ini waktu di kelas 5 SD, sampai naik ke SMP SMA hampir setiap malam mengalami ini 😒😒munculan nya itu :
  1. Tubuh terasa bergetar
  2. Kuping seperti ada yang mentutupi
  3. Sesak napas kadang seperti ada yang mencekik kita
  4. Kesulitan berbicara bahkan untuk teriak pun sulit
  5. Sulit membuka mata bagi kebanyakan orang
  6. Bahkan kita berhalusinasi seperti melihat sosok ghaib


Bener ngga yang aku sampaikan diatas? itu beberapa hal yang aku alamin ketika mengalami kelumpuhan tidur.


Pokoknya, ngga perlu resah dan gelisah, karena badan ngga bisa bangun seperti ditindih di dunia medis pun sudah ada penjelasanya, untuk fenomena ini kita mengenalnya Sleep Paralysis. 
Sleep paralysis lebih dikenal dengan nama ketindihan, di daerah tertentu menamakanya erep-erep. Nah sleep paralysis ini terjadi karena tubuh yang memang sudah lelah dan ingin segera beristirahat namun otak kita sebaliknya. Jadi seperti ini analoginya kamu sudah siap untuk tidur, otot-otot kamu sudah siap untuk istirahat tidur , tapi di dalam otak kamu, otak kamu belum rilex kaya masih berfikir kurang lebih seperti itu.

Umumnya sleep paralysis akan terjadi ketika kita kurang tidur dan pada saat kita bisa tidur, posisi tidur kita terlentang. Apabila kamu tidur dalam posisi miring, kemungkinan terjadi sleep paralysis akan lebih rendah gitu.

Sampai saat ini, masih banyak mitos yang berkembang di masyarakat tentang ketindihan saat tidur. Salah satu mitos yang terkenal adalah bahwa ketindihan disebabkan oleh gangguan jin atau makhluk halus yang gentayangan. Tapi tahukah kamu kalau ternyata fenomena ini adalah kejadian unik yang diakui resmi di bidang kedokteran? Mumpung aku updatenya malem jadi ngga terlalu serem kan ya kalau bahas tentang ini.πŸ‘»πŸ‘»

Hal ini sebenarnya biasa terjadi kepada siapa saja dan menurut penelitian, 20% hingga 45% dari kita setidaknya pernah mengalami sleep paralysis sekali dalam hidup kita. Kemudian, mengapa sleep paralysis bisa terjadi? Apakah itu benar disebabkan oleh makhluk gaib yang iseng?

Oke jadi aku perjelas ya,πŸ‘ŒπŸ‘Œkita merasa sleep paralysis karena punya pola tidur yang ngga teratur, dan suka banget kebangun ditengah-tengah tahapan tidur misalnya, perut keroncongan karena belum makan, merasa kebelet dan pengen jalan ke kamar mandi, atau bahkan selalu dihantui dengan kenangan buruk misalnya diputusin pacar, ngerjain tugas kuliah atau ngerjain tugas kantor, yang bikin tidur pun jadi tidak tenang.


Nah untuk informasi sleep paralysis terjadi ketika kita bangun ditengah-tengah fase tidur kita, yang bernama fase REM (Fase ini sering juga dialami untuk lucid dream, walking sleep , dan Premonition dream nanti kita bahas) Fase REM ini, adalah fase dimana kita sedang asyik bermimpi. Dan pada fase ini juga, otak kita meng-istirahat-kan otot-otot tubuh kita, dengan kata lain melumpuhkan sementara tubuh kita, sehingga kita tak dapat bergerak-gerak ketika kita sedang bermimpi. Terus, karena ini masih dalam tahap bermimpi, kita jadi suka berhalusinasi, alias ngebayangin hal yang aneh-aneh. πŸ‘»πŸ‘»πŸ‘ΉπŸ‘Ή



Apa itu sleep paralysis menurut ilmu kedokteran ?

  • Sleep paralysis adalah salah satu jenis parasomnia, yaitu sekumpulan gangguan tidur yang menyebabkan suatu kejadian atau pengalaman yang tidak diinginkan yang terjadi saat kita baru tertidur, sudah terlelap, atau saat terbangun dari tidur. Perlu diketahui bahwa hal ini umum terjadi dan tidak terkait penyakit kejiwaan tertentu.
  • Fenomena ketindihan ini tidak berbahaya dan akan berakhir setelah beberapa detik ataupun menit. Setiap orang pun akan mengalami fenomena kelumpuhan setidaknya satu atau beberapa kali dalam hidupnya. Fenomena ini juga dapat terjadi pada siapapun, tua muda, wanita maupun pria. Namun ini lebih sering terjadi pada remaja hingga dewasa muda.



Faktanya di luar negeri ternyata ada sleep paralysis juga loh, Kejadian sleep paralysis ini dikenal secara meluas dalam sejarah peradaban di seluruh dunia. Ngga cuma di Indonesia saja, tapi ada juga negara-negara lain, misalnya Skandinavia, Kanada, Nigeria, Jepang. Tapi, umumnya, kejadian sleep paralysis kerapkali berhubungan dengan cerita supranatural. Iya, karena penyebab dari sleep paralysis ini adalah para makhluk gaib. Masyarakat Scandinavia, seperti Finland dan Swedia percaya kalau sleep paralysis disebabkan makhluk gaib bernama Mare.πŸ‘»πŸ‘»πŸ‘»πŸ‘»



Nah, terjawab sudah, jadi kalau misalnya lagi enak-enak tidur terus tahu-tahu badan ngga bisa gerak, jangan panik! Karena ternyata ga lebih dari bangun di fase tidur yang ga tepat. Oleh sebab itu selalu tidur di tempat yang betul, jangan tidur di sofa ruang tamu dan dan jangan lupa, cek kolong tempat tidur kalian ya kalau masih parno khawatir ada makhluk ghaib nya, coba di cek cek πŸ‘ΉπŸ‘»


Apa penyebab sleep paralysis?

  • Sleep paralysis sebenarnya terjadi saat mekanisme otak dan tubuh menjadi tumpang tindih, tidak berjalan selaras saat tidur sehingga menyebabkan kita tersentak bangun di tengah siklus REM. Saat kamu terbangun sebelum siklus REM usai, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih dikondisikan dalam setengah tidur setengah sadar. Maka dari itu, Anda akan merasakan tubuh kaku, sulit bernapas, tidak bisa berbicara, dan masih dalam pikiran yang mengawang saat ‘ketindihan’.


  • Bisa jadi faktor genetik, namun terdapat sejumlah faktor lain yang mungkin terkait dengan fenomena ini, seperti waktu tidur yang berantakan, kebanyakan begadang, stress, posisi tidur telentang, gangguan bipolar atau gangguan tidur lainnya (narkolepsi atau kram kaki malam hari). Sleep paralysis juga bisa menjadi efek samping dari konsumsi obat tertentu, seperti obat ADHD atau penyalahgunaan narkotika.

Apa yang bisa dilakukan saat sedang mengalami Sleep paralysis ?

  • Jika kamu mengalami kelumpuhan tidur, hal yang dapat kamu lakukan adalah dengan menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya keras-keras. Kemudian cobalah untuk memaksa bergerak, seperti menggerakkan ujung jari tangan/kakimu sebagai bentuk perlawanan. Hal tersebut dilakukan untuk membantu kamu terjaga dan terlepas dari kelumpuhan tidur tersebut.



Faktanya
Sleep paralysis dapat membaik seiring berjalannya waktu, tapi kamu tetap perlu melakukan upaya untuk mencegah terjadinya kelumpuhan tidur, seperti tidur cukup, ciptakan lingkungan tidur yang nyaman, hindari makan sebelum tidur, jangan merokok atau minum alkohol, berolahraga secara teratur, dan sebelum tidur cobalah untuk melakukan beberapa latihan pernapasan atau membaca sesuatu yang menyenangkan untuk menghilangkan kecemasan yang bisa menjadi faktor penyebab kelumpuhan tidur, dan jangan lupa berdoa minta perlindungan sama Tuhan.


Oke dear itu dulu ya penjelasanya, kalau misalkan ada yang mau di tambahkan bisa di koment aja,maaf kalau terlalu singkat  penjelasanya karena ada yang ingin di bahas ketika kita sedang tidur di posisi REM , seperti Lucid Dream , Walking Sleep, dan Premonition dream jadi ketika kita tertidur di fase REM tidak hanya sleep paralysis aja yang kemungkinan terjadi seperti lucid dream, walking sleep dan Premonition dream pun bisa saja terjadi.





Warm Regrads πŸ’“πŸ’“πŸ˜πŸ˜πŸ˜





Intan Mahardika M 









Kamis, 23 April 2020

SELF HARM "NonSuicidal Self Injury (NSSI)"

Selamat malam semuanya, wah sudah masuk bulan Ramadhan ya …
Semoga ibadah puasa kita di lancarkan dan ibadah kita di terima sama Allah SWT aamiin..
Hy dear, malam ini aku mau bahas tentang Self Harm ?



Sudah faham dengan gambar ini ? oke itu salah satu bentuk dari Selfharm 
Serem ya ?? ia emang serem kan.πŸ‘ŒπŸ‘Œ

Kita langsung ke pengertian self harm itu sendiri ya, ini ada beberapa definisi nya mohon dibaca baik-baik ya πŸ˜€πŸ˜€

  • Self harm itu ketika seseorang menyakiti diri sendiri sebagai cara untuk mengatasi, mengungkapkan, atau bertahan dari keadaan yang sangat sulit. Atau dapat dikatakan menyakiti diri yang dapat dilakukan secara fisik. Dan ada beberapa pendapat mengatakan bahwa Self harm juga dapat dilakukan secara halus seperti, tidak memerhatikan kondisi fisik, tidak memedulikan kebutuhan emosional, atau menempatkan diri pada situasi yang berbahaya.
  • Self harm merupakan kelainan psikologis di mana seseorang dengan sengaja melukai diri sendiri. 



Kalian tau gak sih? Self harm itu gak baik buat diri kita sendiri. Kita cenderung menyelesaikan masalah dengan merusak anggota tubuh kita, terutama lengan dan pergelangan tangan. “Jujur aja, aku suka  kok ngelakuin self harm dulu ya 😒😒, aku lakuin saat keadaan aku bener bener drop kaya misalkan nilai ku anjlok, atau aku gagal praktikum mata pelajaran dan faktor yang lainya yang sampai buat aku ngerasa putus ada dan sampai ada niatan untuk bunuh diri (Ya ampun segila itu kah aku dulu πŸ˜–πŸ˜–πŸ˜Ÿ ) karena gak sanggup lagi” , BTW itu dulu ya. hehehehe πŸ˜‚πŸ˜‚


Nah, yang jadi masalah disini adalah, mayoritas orang kita menganggap kalau self harm itu masih tabu banget gais, karena kita hidup dengan norma agama yang cukup ketat juga sih. Kebanyakan orang2 itu bilangnya "ngapain sih ngegores-gores  diri sendiri? gabisa nyelesaiin masalah banget πŸ˜πŸ˜•πŸ˜•" dan hal sebagianya lah pokoknya.

Okee, biar aku klarifikasi ya ✋✋
Mereka "orang2 yang self harm" ngelukain diri sendiri karena dia merasa dirinya sendirian, no one care of them, orang-orang cuma ngejudge without giving a solve for them, cuma ngomong tanpa bisa ngasih solusi, atau gaada yang bisa dia percaya, ehh parah sih kalau sampai di omong begitu. 

Orang-orang yang suka selfharm itu mereka sendirian, mereka gapunya siapa-siapa loh, jadi dengan cari seperti itu mereka melampiasin nya.

Jadi menurut aku pribadi, ketika ada seseorang, khususnya temen deket aku ada yang self harm kaya cutting/lainnya, aku ga nyalahin mereka tapi aku mikir ke diri aku sendiri, waktu dia terpuruk, aku ada buat dia atau engga karena besar kemungkinan dia sampe berani self harm karena dia mikir, gaada yang sayang sama dia lagi Jadi, ketika ada orang terdekat kalian ada yang self harm, jangan langsung judge mereka tapi liat, kalian sebagai temen udah ada pas dia terpuruk atau belum ?

Kalau masih ada yang bilang "ah gue ada buat dia terus, dia nya aja alay make segala selfharm" gais di dunia ada 3 tipe manusia, ekstrovert, introvert dan ambivert. Yang kamu harus lakuin itu, make sure temen atau sahabat kamu ini tipe orangnya gimana ? tapi aku perjelas lagi based on pengalaman ya atau aku lihat dari pengalaman temen-temen ku, kebanyakan orang yang suka selfharm itu, introvert. Jadi, karena dia introvert, dia ga bisa nyeritain apa yang dia rasain semuanya, walaupun dia introvert itu. Bukan alesan kamu buat jauhin dia karena dia tertutup, justru karena dia tertutup dari masalahnya, disitu kamu harus ada buat dia, buat dia merasa ada seseorang yang sayang sama dia begitu loh gais maksud nya aku, hehehehe.πŸ˜„

Oh iya, banyak pasti yang bilang "cutting ujung2nya di foto, kaya anak alay" Yap, kalian bilang kaya anak alay. sebenernya itu adalah bentuk implementasi dia dari rasa dia yang aku bilang tadi dia ngerasa ngga ada yang sayang sama dia, ngga ada yang perduli jadinya mereka show up dan mencari perhatian sebanyak mungkin.


Kenapa si seseorang itu ngelakuin self harm? Jadi ada berbagai alasan yang bikin seseorang itu ngelakuin  self-harm.

Pengaruh Masa Kecil : Ada yang dari kecil di didik buat ga boleh merasakan emosi negatif, kaya sedih, sakit dan kecewa. Tanpa pernah kita sadari, ajaran seperti itu di waktu kecil membuat seseorang menjadi tidak terbiasa untuk mengeluarkan emosi, terutama emosi negatif ketika hal buruk terjadi. Akhirnya, ia memilih untuk menyakiti diri secara fisik demi merasakan emosi negatif. Hal ini dikarenakan ia tidak terbiasa merasakan secara emosional dan tidak memahami pula apa yang sedang dirasakanya. Dengan begitu, ia membiarkan fisik yang merasakan dimana rasa sakit dari fisik itu pun terasa nyata bagi dirinya.

Mengalami Gangguan Mental : Beberapa orang yang melakukan self-harm, didiagnosa mengalami gangguan mental dalam dirinya. Gangguan mental seperti, depresi, kecemasan, skizofrenia, atau gangguan kepribadian lainnya. Sebuah survei juga menemukan, orang yang memiliki gejala gangguan mental cenderung lebih banyak yang menyakiti dirinya sendiri. Umumnya, orang-orang yang melakukan self harm itu pasti sebelumnya punya gangguan mental nih gais dan yang paling sering memicu self harm itu, adalah depresi.




Ada beberapa cara dimana seseorang menyakiti diri, antara lain:

1. Memotong (contohnya menggunakan pisau, silet atau gunting untuk memotong bagiantubuh)
2. Meracuni diri (contohnya menelan obat dalam jumlah berlebih, obat ilegal, atau zat yang tidak dapat dikonsumsi seperti penghapus kuteks atau pemutih)
3. Membakar diri (contohnya menggunakan rokok, zat asam, atau korek untuk membakar kulit)
4. Memukul diri, menarik rambut, memakan makanan yang mereka tahu mereka alergi, dan memakan dalam jumlah banyak atau puasa


Ada beberapa cara nih gais untuk mengurangi Self Harm 

1. Menggambar kupu-kupu di pergelangan tangan menggunakan spidol warna, ketika muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri.  
2. Setelah itu, beri nama kupu-kupu tersebut dengan nama orang-orang yang kamu sayangi !  
3. Setiap muncul keinginan untuk melukai pergelangan tangan, maka itu sama saja seperti kamu ingin menyakiti orang-orang yang kamu sayangi.  
4. Biarkan gambar kupu kupu itu hilang dengan sendirinya, yang menandakan kalau kamu berhasil membebaskan kupu-kupu itu terbang tanpa melukainya. 


Bagaimana cara menolong orang yang melakukan self harm ?

1. Cari tahu soal kebiasaan melukai diri sendiri
2. Bersikap positif
3. Jangan membuatnya merasa bersalah
4. Menyediakan waktu
5. Jangan mengancam
6. Ajak untuk mencari bantuan profesional
Pesan ku saat ini untuk mu : 
Heii buat kamu yang sekarang masih suka lukain diri sendiri, udah yaaa lakuinnya kasian tangannyaa luka luka, kalau kamu ngira gak ada yang sayang sama kamu, kamu salah, kamu masih bisa cintain diri kamu sendiri, masih ada Tuhan yang sayang sama kamu, kamu harus buktiin sama orang orang kalau kamu bisa capai kemauan kamu, buktiin sama mereka yang nyakitin kamu kalo kamu bisa, semangat . 😍😍
Cintai diri kamu dan tuhan yg nyiptain kamu ke dunia jaga diri kamu, ini amanah, sebaik-baiknya seburuk-buruknya masalah kamu jaga diri kamu seperti tuhan ngejaga kamu, seandainya ada masalah coba cerita ke orang terdekat ortu/pacar/sahabat yg sekiranya bisa tau kamu dan bisa kasih solusi buat kamu nya dan juga kalo ngga bisa ke orang terdekat jangan takut di bilang gila kalau kamu berkunjung ke psikolog/psikiater, tambahan deh itu bekas sayatan jelek tau ada di lengan  jadi jangan sering-sering deh hehe.😍😝 

Aku tau ga gampang banget serius buat ga ngelakuin self harm, tapi kalau ada niat berubah, itu pasti terlaksana. semangat yaa! kalian bisa berubah jadi orang yang lebih baik!


Minggu, 19 April 2020

Dissociative Identity Disorder (DID) Vs Bipolar Disorder



Hallo dear, selamat malam apa kabar kalian ? aku doakan semoga dalam keadaan sehat ya inget keep healthy ya, lagi musim penyakit apalagi semenjak negara kita lagi ditransitin sama si Corona , semoga transitnya tidak lama-lama ya?.
oke jadi malam ini aku mau share tentang Dissociative Identity Disorde (DID) atau kita mengenal dengan kepribadian ganda nah sama si sodaranya nih Bipolar Disorder, aku mencoba jabarin satu-satu ya. aku minta maaf nih kalau tulisan kali ini sedikit ribet atau sedikit asing soalnya akan ada beberapa istilah yang akan ku masukan, tapi aku berusaha sampaikan dengan bahasa ku agar mudah dipahamin sama kalian (kalau ada masukan tolong di komentarin ya aku butuh feedback dari kalian) , selamat membaca.

 Dissociative Identity Disorde (DID)



oke, di awal aku akan menjabarkan mengenai Dissociative Identity Disorde (DID) atau keperibadian ganda ya, kalau kalian lihat ilustrasi gambar diatas kira-kira bisa di fahamin ? oke belum faham , ngga apa-apa kita sama-sama belajar ya di blog ini.

Yup! Masih banyak orang indonesia menganggap kalau DID ini selalu dikaitkan dengan kesurupan, oke karena budaya kita kental dengan hal-hal mistis maka tidak jauh selalau dikaitkan dengan hal-hal yang berbau magis, padahal kalau mau ditelusuri lebih dalam DID dan kesurupan itu jauh berbeda ya, kalau kesurupan ini kan kemasukan jin/setan nih, kalo DID itu adalah gangguan kepribadian yang mengakibatkan terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang berbeda. Masing-masing kepribadian dengan ingatan sendiri, kepercayaan, perilaku, pola pikir, serta cara melihat lingkungan dan diri mereka sendiri.


Disini ada beberapa penyebab kenapa orang bisa mengidap DID :

  • Trauma dari keluarga

Jadi seperti ini gais, faktor lingkup keluarga mempengaruhi mental kondisi seseorang loh, kamu yang terbiasa dengan lingkup keluarga yang kondisi keluarganya terbiasa dengan mental abuse atau bahkan pyshical abuse ini bisa mempengaruhi mu tidak jarang pasangan, bahkan anak bisa jadi korban nya. Tapi kalau menurut analisa ku untuk lingkup keluarga yang baik-baik saja hampir tidak pernah aku jumpai seseorang pengidap DID , kalau pun adapun pasti itu faktor utamanya bukan faktor internal keluarga pasti faktor external nya. Dan Penelitian juga menduga bahwa pola asuh orangtua yang sering membuat anak merasa takut bisa membuat anak mengalami kepribadian ganda. Selain itu, sejumlah penelitian menduga bahwa gangguan ini rentan terjadi pada individu yang memiliki riwayat kepribadian ganda di dalam keluarganya.

  • Kekerasan seksual 

Kekerasan seksual juga sangat mempengaruhi, beberapa persen orang yang mengalami DID itu juga mengalami kekerasan seksual yang cukup parah. Kekerasan seksual yang di alami semasa si korban masih kecil sehingga mengalami trauma berkepanjangan membuat koban rentan mengidap DID.


Sebetulnya penyebab seseorang mengalami DID belum diketahui secara pasti, namu hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sekitar 90% penderita kepribadian ganda memiliki pengalaman traumatis di masa kecilnya. Di lingkup keluarga lebih sering ditemui penyebab utamanya. 

Nah! gejalanya apa untuk DID itu?

  • Kecemasan/Depresi kepanjangan

umumnya nih guys seseorang yang mengalami DID itu bakal ngerasa cemas atau depresi kepanjangan karena hal yang sebenernya dia ga tau apa. 
  • Fluktuasi Tingkat Kemampuan Diri

Berubah-ubahnya kondisi, terjadi saat satu kepribadian bertukar dengan kepribadian lain. Misalnya, kepribadian A muncul, maka kepribadian tersebut adalah kepribadian yang mempunyai kemampuan berhitung yang bagus. Sementara saat kepribadian lain muncul, kemampuan kepribadian A pun menghilang. Jadi, kemampuannya berubah tergantung dari kepribadian mana yang muncul. 
  • Distorasi waktu/penyimpangan waktu 

Misalnya nih, kalian tidur pada tanggal 1 Januari kalian inget kalo itu lagi tidur, nah tiba-tiba kalian udah bangun di tanggl 4 Januari . 
  • Derealisasi

Seseorang yang mengalami DID itu biasanya merasa kaya mengamati dirinya sendiri, seolah-olah mereka sedang menonton diri mereka dalam sebuah film, merasa tidak mendiami tubuh mereka sendiri dan menganggap diri sebagai orang asing atau tidak nyata.


Gimana sih kalian bisa tau kalo kalian itu DID atau ngga?

Tentunya kalian harus ngunjungin psikologi/instansi kesehatan, nanti kalian diobservasi, nah dari situ kalian akan tau apa kah kalian dissociative identity dissorder atau disosiatif amnesia atau yang lain karena seperti  Tidak sedikit penderita kepribadian ganda juga mengalami gangguan mental lain, seperti gangguan cemas atau depresi. 

Kalau sudah mengetahui kalian didiagnosa pengobatanya seperti apa ya? 

Sejauh ini yang aku tau, pengobatan dari DID itu terapi/hipnosis, pada saat hipnosis itu seseorang yang mengalami DID akan ada diambang kondisi dan ketemu sama kepribadian2 lainnya dengan harapan kepribadian itu bisa berintegrasi dengan kepribadian lain sehingga menjadi 1 kepribadian itu sendiri.
Kalo kalian merasa kalian ada disalah satu ciri2 tersebut, kalian bisa cek ke instansi kejiwaan don't worry guys kalian ke instansi kejiwaan bukan berarti kalian gila

Dan kalau salah satu dari kalian ada yang mengalami DID, jangan pernah merasa kalian gila ataupun kalian beda, kalian sempurna dan kalian spesial❤️❤️Kebetulan aku salah satu orang yang lagi ada di gejala DID. Setiap gejalanya kambuh, aku biasanya nulis jurnal dan jurnal itu yang nampakin siapa yang ada di dalam diri aku selain aku. Mungkin kalau kalian merasa gitu, kalian bisa bikin jurnal juga biar kalian tau apa dan siapa diri selain kalian, sekalian kita bisa kasih informasi untuk teman-teman kita diluar sana.


Oke, selanjutnya aku bahas bipolar disorder, karena belum lama aku kan menulis blog tentang Hypophrenia banyak yang nanya , itu kok sama kaya bipolar sih, no no ini jelas beda, makanya aku bahas disini.

Bipolar

Bipolar Disorder atau yang biasa dibilang Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem berupa mania dan depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive. Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti, serem ngga bayanginya ?? jangan di bayangin cukup kalian tau dan berhati-hati aja ya.

Jadi contoh kondisinya seperti ini:

Saat pengidap merasa sedih, dia bakal merasa tertekan, kehilangan harapan, bahkan kehilangan keinginan buat ngejalanin aktivitasnya sehari hari. tetapi pas pengidap tersebut lagi senang, orang tersebut bakalan ngerasa semangat banget lebih dari sebelum sebelumnya. Perubahan ini bisa terjadi beberapa kali terjadi dalam setahun atau bahkan seminggu. Kondisi jiwa ini dapat menyebabkan rusaknya hubungan pribadi, rendahnya motivasi dan produktivitas di tempat kerja, dan yang lebih buruk lagi dapat menyebabkan perasaan ingin melakukan bunuh diri.

Oleh karena itu, orang orang yang mengidap bipolar disarankan banget untuk meminta bantuan medis ya, kalau gak bisa, seenggaknya punya seseorang yang dapat dipercaya untuk bercerita😊, jadi seperti ini kadang di luar sana banyak yang mengeluarkan statment “Hallah lo begitu karena iman lo kurang aja” aku percaya spiritual itu membantu seseorang untuk menstabilkan mentalnya, tapi kalau tidak ditangani dengan orang yang ahli dalam hal ini bisa berbahaya buat si penderitanya, terkadang orang-orang yang mengidap hal ini harus menjalankan terapi khusus baik terapi melalui Psychiatrist atau meminum obat tertentu untuk menstabilkan kondisi mentalnya.


Aku coba jabarin gejala gejalanya yaaa, jadi gejalanya di  bagi dua fase, fase di saat mengalami kesenangan (Maniac) dan fase kesedihan (Depresi).

Selama episode manic (senang),beberapa ciri dan gejala yang dapat muncul dari gangguan bipolar:

• Merasa terlalu bahagia dan bersemangat.
• Sangat sensitif dan mudah tersinggung.
• Banyak makan.
• Kurang tidur.
• Bersikap gegabah dan melakukan kegiatan-kegiatan yang berisiko.
• Berbicara dengan sangat cepat dan mengubah topik pembicaraan dari satu topik ke yang       lainnya.
• Mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan penilaian atau pembuatan suatu           keputusan.
• Bisa juga dapat melihat hal-hal aneh dan mendengar suara-suara misterius.


Sedangkan, dalam episode depresif (sedih), beberapa tanda dan gejala gangguan bipolar adalah:

• Merasa sangat bersedih dan kehilangan harapan pada jangka waktu yang panjang.
• Kehilangan ketertarikan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
• Makan lebih sedikit.
• Merasa ngantuk dan malas.
• Merasa terlalu sadar diri dan minder.
• Sulit berkonsentrasi.
• Memiliki pemikiran untuk bunuh diri.

“Wajar gak sih?”
WAJAR! Tenang aja, kalian gak sendirian kokk❤️ sering kali gangguan ini muncul pada masa akhir remaja atau awal masa dewasa. setengah dari kasus munculnya gangguan bipolar adalah mereka yang berusia di bawah 25 tahun, tapi semuanya itu tergantung diri masing masing ya, bisa kalian konsultasikan pada psikiater❤️


Kalian WAJIB ke dokter kejiwaan alias psikiater kalau :
• Memunculkan gejala periode mood yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang.
• Memiliki pemikiran untuk melakukan bunuh diri.
• Merasa agresif dan konfrontasional.
• Kesulitan tidur dalam beberapa hari.


KENAPA SIH ORANG BISA NGIDAP BIPOLAR?
  • Kondisi otak.


Otak dapat melewati berbagai perubahan fisik yang memengaruhi tingkat bahan kimia otak (neurotransmitter) yang ada di dalamnya. Transmiter tersebut merupakan zat-zat yang memengaruhi mood.
  • Turunan genetik.

Orangtua kamu atau anggota keluarga lain dapat memiliki kemungkinan memiliki bibit bipolar disorder yang diwariskan kepadamu
  • Pengaruh lingkungan sosial. 

Para peneliti telah menemukan bahwa mungkin terdapat beberapa faktor sosial yang dapat menyebabkan timbulnya bipolar disorder. Faktor-faktor tersebut dapat berupa perasaan stres akan suatu kejadian trauma di masa kecil, rendahnya kepercayaan diri, atau mengalami suatu kehilangan yang tragis.


Resiko nya apa aja sih?

• Periode stress yang tinggi.
• Penyalahgunaan alkohol maupaun obat-obatan terlarang.
• Memiliki anggota keluarga penderita bipolar disorder atau gangguan kondisi mental lain.
• Mengalami suatu peristiwa kehilangan yang terjadi secara tiba-tiba, seperti kematian               orang yang disayang.

Buat kalian yang mungkin menyadari gangguan kalian. take yourself a quality time. Bisa berupa menghabiskan waktu sama teman teman kalian, berorganisasi, atau bahkan tidur siang, terapi, dan segala hal positif lainnya❤️


Terimakasih sudah membaca, semoga kalian suka ya πŸ’“πŸ’“πŸ’“


Warm Regrads πŸ’“πŸ’“πŸ˜˜πŸ˜˜


Intan M M







LETS TALK ABOUT OVERTHINKING

Overthinking  adalah istilah untuk perilaku memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Hal ini bisa dipicu oleh adanya kekhawatiran akan s...